Hasil Tugas Wawancara Beta Teksound 34
Berikut ini adalah pertanyaan wawancara saya dari Beta Teksound 34 untuk kakak-kakak Nano Teksound 33:
Pertanyaan
1. Bagaimana kakak menghadapi situasi di mana
sekolah menolak proker subsi?
2. Apa tantangan terbesar kakak sejauh ini di dalam
subsi Teksound?
3. Apa harapan kakak untuk Teksound kedepannya?
Berikut ini merupakan jawaban-jawaban hasil
wawancara saya dari kakak-kakak Nano Teksound 33:
Jawaban
- Kak Muhammad Pranaya Dafa S. (XI MIPA A)
1.
Cari masalahnnya kenapa proker tersebut ditolak oleh sekolah, mungkin karena
hari pelaksanaannya kurang tepat, atau sistem kegiatannya. Oleh karena itu,
kalau nanti kalian menjabat, untuk urusan proker sebaiknya disiapkan dari
jauh-jauh hari, karena kalau agak mendadak kemungkinan untuk ditolaknya menjadi
lebih tinggi. Jangan lupa juga untuk cari waktu pelaksanaan yang bagus, jangan
sampai bertepatan dengan minggu TF, atau hari sekolah penting lainnya.
2.
Ya itu tadi sih, seperti
penolakan-penolakan proker, dan juga terkadang masalah dengan pembinanya juga.
3.
Kalau menurut saya, ilmu yang didapat dari Teksound itu harus lebih banyak,
karena tanpa ilmu Teksound itu bukan apa-apa. Selain itu, pembuatan karya nyata
juga mesti diperbanyak, yang seperti drone, robot, RC, dsb.
- Kak Ryo Chandra Putra Armanda (XI MIPA A)
1.
Kalau begitu ya diberikan penekanan aja.
Jadi kita menjelaskan baik-baik ke pihak sekolah megenai proker tersebut, baru
nanti bisa dimusyawarahkan hingga mencapai suatu kesepakatan.
2.
Ikut kerja secara aktif di tengah padatnya kegiatan belajar mengajar, yang
terkadang waktunya terbatas.
3.
Kembangkan lagi divisi-divisinya supaya lebih banyak meraih prestasi, supaya
lebih aktif, dan lebih banyak membuat karya nyata.
1.
Sebisa
mungkin menjelaskan kepada pihak sekolah proker ini tuh apa, manfaatnya buat SMA 8 apa, tujuan-tujuannya apa, tapi
kalau misalkan sekolah udah gak bisa
diganggu gugat ya mau bagaimana lagi, kita kan gak bisa melawan sekolah.
2.
Kalau sejauh ini mungkin gak terlalu
banyak ya, kalau menurut saya sih
mengatur orang banyak yang cukup sulit.
3.
Banyakin karya nyata yang berguna
untuk SMA 8, dan lebih menonjol aja sih.
1. Kita cari dulu kenapa
alasannya tidak setuju, kalau sudah tahu alasannya, baru kita ganti, mungkin
konsep kegiatannya, atau apapun hingga disetujui oleh pihak sekolah.
2.
Kurangnya komunikasi antar teman, dan juga kendala perizinan, juga kendala
biaya.
3.
Anggotanya lebih aktif, lebih banyak lagi, dan juga lebih banyak berprestasi
lagi.
1.
Pertama,
pastinya sebelum proker tersebut dilaksanakan, ada persetujuan-persetujuan.
Kita nanya dari pihak sekolah, apakah
proker ini disetujui atau engga,
setelah itu kita berikan argumentasi kenapa proker tersebut diadakan. Kalau
misalnya sekolah masih ada yang kurang setuju, biasanya bakal diperdebatkan, kecuali kalau keputusannya udah gak bisa diubah lagi, ya kita tidak
melaksanakannya.
2.
Kalau tantangan saya sih menjadi
seorang PJ, karena membuat orang untuk semangat mengikuti kegiatan itu susah,
karena setiap orang pasti punya kerjaan
lain, seperti tugas sekolah atau les. Jadi bagi saya itu susah.
3.
Proker-prokernya tetap berjalan dengan lancar, hubungan baik tetap terjaga
antar angkatan, antar alumni, dan ada inovasi-inovasi baru, seperti meraih
prestasi atau memenangkan lomba.
1.
Kalau
bisa diusahakan supaya tetap disetujui, mungkin dengan meminta izin, atau pakai
cara lain. Tapi kalau sudah pakai berbagai macam cara tetap tidak bisa ya gak dilaksanakan.
2.
Lancar-lancar aja sih, paling saat
mengurus T8chnofest atau saat mengurus website ticketing Collabor8
3.
Bisa lebih baik dari angkatan-angkatan sebelumya, tetap menjalankan hal-hal
baik dari angkatan sebelumnya, dan kalau bisa membuat Teksound lebih terkenal.
1.
Kita
diskusikan lagi bagaimana caranya supaya tetap berjalan dan dinegosiasi terus
sampai sepakat. Tapi kalau udah gak
bisa ya mau bagaimana lagi.
2.
Mungkin pembagian tugas, antara tugas proker dengan tugas sekolah kadang sulit
untuk menentukan mana yang harus diprioritaskan. Umpamanya besok ada ulangan,
sedangkan besok juga ada tugas proker yang udah
harus selesai, yang kayak begitu yang
menyulitkan.
3.
Harapannya supaya Teksud lebih produktif lagi dan bisa menghasilkan banyak
karya nyata.
1.
Kalau
misalkan sekolah sudah bilang begitu, paling kita yang harus menyesuaikan,
karena kan gak mungkin sekolah yang
kita tentang. Paling cari alternatif lain yang esensinya atau cara kerjanya
sesuai dengan yang diterima sekolah.
2.
Karena saya di sini sebagai sekretaris sih,
ya paling pengajuan proposal itu udah
yang menjadi tantangan terbesar.
3.
Lebih banyak anggota perempuannya, juga dapat bantuan dari pihak sekolah supaya
karya nyata Teksound lebih jelas dan terarah serta dapat dikenal oleh seluruh
orang.
1.
Kalau
bisa diusahakan, cari cara yang gak
melanggar peraturan sekolah. Tapi kalau tidak bisa ya mau bagaimana lagi.
2.
Kalau menurut saya sih sampai
sekarang belum ada, masih lancar-lancar aja.
Tapi paling berat menurut saya waktu ngurus
T8chnofest.
3.
Semoga bisa lebih bagus lagi, bisa membawa nama baik Teksound sampai ke luar
sekolah, dan semoga namanya bisa lebih harum lagi.
1.
Kalau
bisa diusahain izin atau cari cara
lain yang gak melanggar peraturan
sekolah. Tapi kalau memang gak bisa
ya mau gak mau dibatalin saja.
2.
Selama saya di Teksound sih belum ada
yang berat banget. Mungkin yang agak
berat itu waktu mengurus T8chnofest karena ribet juga.
3.
Semoga Teksound 34 bisa sama kayak
Teksound 33 bisa mengharumkan nama Teksound di SMA 8 maupun di luar SMA 8.
1.
Kalau
ditolak prokernya itu biasanya namanya atau konsepnya. Jadi kalau proker kalian
ditolak pertama ganti namanya dulu, kalau tetap gak bisa ganti konsepnya juga, tapi dengan tujuan yang sama, karena
yang penting di setiap proker itu tujuannya yang tercapai.
2.
Melaksanakan T8chnofest, karena tahun lalu T8chnofest itu jujur aja internetnya kan agak gak bagus, jadi itu tantangan
terbesarnya.
3.
Semoga Teksound makin solid, terus image
gabutnya hilang, dan tidak dipandang
sebelah mata lagi.
1.
Kalau
misalnya ditolak sih, kan nanti bakal ada rapat dengan pembina, yang
mana pasti kita akan bahas disitu. Setelah itu biasanya ada rapat dengan PO dan
PK yang juga dihadiri kepala sekolah. Biasanya kalo proker itu gak disetujuinnya oleh kepala sekolah, karena peraturan dari pemerintah juga
kan, nah tapi kalau masih bisa
dilaksanakan meskipun dikurang-kurangi kegiatannya akan lebih baik daripada
dibatalin.
2.
Kalau untuk membuat proker tantangannya ada di dana, terus kalau di bagian
organisasi sih paling beberapa
anggota masih ada yang kurang berpartisipasi.
3.
Untuk angkatan kalian ya, semoga bisa membuat Teksound lebih bagus, yang kedua
masalah komitmen. Komitmen kalian itu bakal
sangat berarti bagi Teksound, karena komitmen itu bisa membuat kalian
meluangkan waktunya untuk Teksound, dan yang dibutuhkan Teksound untuk
berkembang adalah orang-orang yang mau meluangkan waktunya untuk Teksound.
1.
Kita
pasti akan sekuat tenaga memberi tahu sekolah mengenai proker tersebut, karena
pasti semua kegiatan yang kami buat itu untuk SMA 8 dan kita juga, dan karena
subsi kita merupakan subsi yang berhubungan dengan teknologi maka pasti akan
berdampak baik bagi semua, makanya akan kami coba untuk membuat proker tersebut
disetujui. Tapi kalau ternyata memang nggak
bisa sama sekali, yasudah, karena kan banyak peraturan dari pemerintah juga.
2.
Nah itu, masalah perizinan dan
sekolah tadi, karena ya banyak hambatan-hambatan, tahun lalu misalnya,
Comparative kan nggak ada karena nggak boleh keluar kota. Jadi sebenarnya
hambatannya regulasi dari sekolah saja.
3.
Lebih aktif lagi berkarya untuk kebaikan sekolah.
1.
Kalau
sekolah gak setuju, kan lewat pembina
dulu, nah disitulah kita perjuangin prokernya, diskusi dengan pihak
sekolah dan pembina.
2.
Bagaimana caranya orang-orang itu (anggota Teksound) mau bekerja, karena masih
banyak yang gak mau bekerja sesuai
dengan tugasnya. Terus Teksound itu sebenarnya 3 tahun terakhir ini lagi down banget
ya, jadi harus dibenahi lagi, nah
itulah yang susahnya.
3.
Ya lebih baik lagi, terus bisa dikenal lagi oleh SMA 8, lebih banyak berkarya
dan bermanfaat bagi SMA 8.
1.
Cara menghadapinya ya, ini kan proker kita, proker Teksound, jangan sampai
prokernya gak bisa dilaksanakan
karena terhambat sesuatu. Kalau bisa kalian argumen, supaya prokernya tetap
berjalan.
2.
Paling kalau urusan membagi waktu, ya saya coba sebisa mungkin dibagi waktunya
dengan efektif, misalnya jam segini untuk belajar, jam segini untuk ngurus Teksound, dan kalau ada waktu
sisa dilihat dulu mana yang lebih mendesak.
3.
Harapan saya sih, penerus Teksound
selanjutnya bisa lebih baik lagi dari angkatan kami.
1.
Menurut saya sih dibicarakan
baik-baik, kalau misalnya udah gak
bisa yasudah, tapi kalau ternyata bisa yam aka tetap dijalani.
2.
Bagi saya itu untuk nemuin ide-ide
untuk workshop T8chnofest. Karena saya ketua T8chnofest, mencari idenya juga
susah, karena untuk workshop yang tahun ini kita kurang tahu teknologi yang
lagi booming. Sekalipun ada, ternyata
untuk mengimplementasikannya cukup susah, barangnya mahal.
3.
Teksound kedepannya semoga robotic berjalan, ikut lomba-lomba, hingga SMA 8 itu
terkenal akan robotiknya yang bagus-bagus.
1.
Harusnya
dipikarkan dari jauh-jauh hari, dilihat dulu sekolah butuhnya apa,
guru-gurrunya sukanya yang bagaimana. Jadi kalau dipikirkan dari jauh-jauh dan
ternyata ditolak bisa langsung dicari penggantinya.
2.
Mengumpulkan anggotanya untuk melakukan sesuatu.
3.
Lebih dipandang oleh semua orang di sekolah, dan lebih bermanfaat lagi.
1.
Kalau
menyangkut peraturan berarti prokernya harus diubah bagaimanapun caranya supaya
tidak melanggar aturan yang ada.
2.
Kalau yang saya dengar dari teman-teman sih
yang paling sulit itu teman-teman yang tidak berkontribusi.
3.
Saya harap sih Teksound bisa lebih
berkontribusi lagi untuk SMA 8.
1.
Sebelum
kegiatan kan pasti rapat dulu ya, nah
di situ kalau bisa dibicarakan dulu, tapi kalau udah gak bisa ya terpaksa diganti dengan kegiatan lainnya.
2.
Meyakinkan sesama anggota Teksound supaya aktif, kan terkadang anggotanya ada
yang mageran, jadi supaya mereka mau
kerja dan menjalani proker yang ada itu terkadang cukup sulit.
3.
Bikin banyak karya-karya baru.
1.
Sekolah
tidak menyetujui proker itu biasanya terjadi ketika pengajuan proposal. Nah, yang gagal ini biasanya ketika
melakukan proses negosiasi itu kurang lancar. Misalnya suatu proker butuh dana
yang besar, berarti kita harus bisa meyakinkan sekolah bahwa dana yang besar
itu wajar, karena barangnya butuh ini, itu, dsb. Intinya di sini itu skill negosiasi kalian yang akan
berguna.
2.
Tantangan terbesar menurut saya sih time management. Karena kalau kelas 11
kan udah lebih banyak tugas dan TF,
iu juga harus dibagi sama organisasi. Ya kalau saya kadang masih suka berat
sebelah ke Tekound, kadang berat sebelah ke sekolah. Tetapi walaupun fokus saya
terbagi, saya masih bisa untuk menjalani keseharian tersebut.
3.
Bisa memperbaiki citra Teksound, bisa mengubah mindset kalau Teksound itu gabut,
padahal sebenarnya kan enggak, intinya
supaya kerja nyata kita lebih terlihat. Satu lagi juga saya harap kalian lebih
optimis dalam pengerjaan tugas yang diberikan.
1.
Sebenarnya
susah juga ya kalau sekolah yang menolak, masalahnya kan kalau sekolah yang
menolak udah susah membujuknya,
perizinannya, jadi ya memang sudah susah sih.
2.
Tantangan kalau mau buat proker sih
paling dana ya, karena kalau minta bantuan ke sekolah juga bakalan susah, jadi harus cari sumbangan sendiri.
3.
Bisa lebih bagus lagi, proker-prokernya ada inovasi baru, dan ada invasi
teknologi yang berguna untuk SMA 8.
1.
Pertama
cari dulu mengapa proker tersebut ditolak, kalau misalnya ada yang kurang pas
dengan peraturan sekolah, bagian itu diperbaiki dulu. Tapi kalau misalnya masih
gak bisa dan kalian benar-benar pengen menjalankan proker itu, kalian
cari alternatif yang mirip itu tapi jangan melanggar.
2.
Paling masalah biaya ya, karena teknologi itu pertama mahal banget, misalnya kalau kita butuh suatu
perangkat sedikit-sedikit haarus dibantu dari orangtua, karena kalau dari
kondisi keuangan kita sendiri kan gak
semuanya mampu.
3.
Kalau bisa teknologinya dimajuin,
karena dari yang saya lihat di angkatan sebelumnya dibandingkan dengan angkatan
awal-awal terlihat jelas perbedaan karya nyatanya.
1.
Pertama
lihat dulu alasan ditolaknya, apakah karena keuangannya gak masuk akal atau mengajukannya mendadak banget, setelah itu evaluasi dulu, apa yang salah dari proposalnya,
baru diperbaiki dan diajukan ulang. Kecuali kalau batasannya sudah regulasi
pemerintah, yasudah kita tidak bisa apa-apa.
2.
Kalau tantangan pribadi, bagi saya menjadi seorang perempuan di Teksound itu gak mudah. Terkadang menggerakkan 30
orang laki-laki itu gak gampang. Apalagi
kalau kita udah semangat banget
tiba-tiba ¾-nya gak setuju.
3.
Hilangkan stigma gabut. Saya harap sih angkatan kalian kalian bisa
benar-benar hilangin stigma tersebut.
1.
Kalau
cara saya secara umum bakal menuruti
kehendak sekolah, karena sekolah kan pastinya lebih mengerti soal urusannya
sendiri. Lebih baik dilihat dulu dari berbagai sisi. Kalau misalnya pengisi
prokernya cukup banyak, dan setelah ditinjau lagi proker tersebut akan membawa
manfaat, saya akan mengajukannya lagi kepada pihak sekolah.
2.
Ya tadi, pengajuan proposal dan perizinan itu yang paling susah.
3.
Dalam bidang teknologi, wawasannya semakin luas, dan prestasinya ditingkatkan
lagi.
1.
Untuk
masalah itu mungkin bisa diantisipasi pertama dengan penekanan. Untuk proker
tersebut berjalan kan kita butuh izin, nah
di saat inilah kita tekankan lagi tujuan prokernya apa, masalah dana, izin,
alokasi tempat, dan waktu. Biasanya kalau tempatnya di luar kota agak susah
juga. Jadi untuk masalah ini lebih ditekankan lagi tujuan prokernya apa, supaya
pihak sekolah lebih ngerti kenapa
kita menjalankan proker tersebut.
2.
Biasanya dari internalnya sih. Kalau
organisasi kan pasti ada konflik internal, baik kecil maupun besar. Itu sih yang bagi saya menjadi tantangan.
Selain itu, waktu yang kebagi, antara harus utamain akademis, atau utamain
organisasi, dan pada akhirnya harus ada yang dikorbanin.
3.
Semoga Teksound bisa lebih berpengaruh lagi, jangan sampai ada stigma kayak Teksound gabut, dll. Terus lebih didekatin
lagi hubungan dengan subsi yang lain, jadi kalau misalkan Teksound ada apa-apa,
subsi lain bisa ngasih saran untuk
Teksound. Yang terakhir leih ditingkatin
lagi kegiatan-kegiatannya.
1.
Dicoba untuk dibicarakan terlebih dahulu ke pihak sekolah, apakah memang
benar-benar gak bisa atau bagaimana.
Lalu kalau misalnya memang benar-benar gak
bisa dicoba diubah konsepnya sehingga tetap diperbolehkan.
2.
Tantangan terbesarna sih
anggota-anggotanya.
3.
Lebih banyak buat karya-karya nyata.
1.
Dijelaskan
lagi tujuan dari proker tersbut apa. Kalau memang beresensi dan bermanfaat,
sekolah pasti mengizinkan. Tapi kalau prokernya kurang bermanfaat sekolah bakal jelas menolak.
2.
Membagi waktu dengan subsi-subsi saya yang lainnya.
3.
Lebih kreatif lagi dan lebih banyak berkarya.
1.
Kalau
misalnya kesulitannya ada pada proposal dan perizinan, itu perlu ada penekanan
mengapa proker tersebut perlu ada, esensinya apa, hal-hal seperti itu perlu
ditekankan supaya bisa disetujui.
2.
Masalah dana dan perizinan.
3.
Teksound bebas dari stigma gabut,
semua lebih menganggap kalau Teksound itu sebenarnya berjasa, lebih banyak
anggota yang masuk, dan prokernya lebih besar lagi.
1.
Kalau
bisa diubah ke bentuk lainnya, tapi kalau memang gak bisa ya gak
dilaksanakan juga tidak apa-apa.
2.
Kalau menurut saya membagi waktu itu agak susah, begitu juga untuk mengurus
teman yang sedikit kerjanya.
3.
Kalau bisa sudah gak dibilang subsi
yang gabut, teruss bisa menjadi lebih
baik ketimbang sebelum-sebelumnya.
1.
Kita
harus mengerti dulu kenapa tidak disetujui, karena sekolah kan harusnya lebih
paham dan mengerti untuk urusan seperti ini. Terus kalau memang bisa
dinegosiasi ya dilanjutkan aja, tapi
kalau ternyata tidak maka terpaksa dibatalin.
2.
Sebagai ketua divisi, saya terkadang agak susah kalau mengetuai proyek-proyek
tertentu. Misalnya diklat, itu susah banget
untuk membuat orang mau bekerja sama supaya berhasil.
3.
Lebih bagus lagi dalam bidang teknologi dan organisasi, dan lebih sering
memenangkan lomba.
1.
Sebenarnya
seklah mendukung semua proker, tapi sekolah juga menuruti aturan pemerintah.
Langkah pertama kita konsul dulu ke pembina, bagaimana baiknya, dsb. Tapi
kadang-kadang sekolah bisa ngeliat
dari ketekunan kita dalam menjalani proker, jadi bisa aja tiba-tiba dibolehin.
Intinya tetap usaha, cari jalan bagaimana caranya esensi dari proker tersebut
tetap tercapai, meskipun bentuk pelaksanaannya berbeda.
2.
Orang luar kadang memandang Teksound itu gabut,
tapi kalau kata saya sebenarnya anggota Teksound itu kebagi-bagi, ada yang ngurus Teksound, Rohis, Pramuka, dsb.
Selain itu Teksound kurang mempublikasikan aktivitasnya, makanya angkatan kami
mencoba untuk mempublikasikan semua aktivitas Teksound.
3.
Yang pasti lebih bisa sinergis dengan subsi-subsi lain, anggotanya lebih keliatan di SMA 8.
1.
Cari
jalan lain supaya tetap dapet esensi
kegiatannya. Karena sekolah itu sebenarnya mendukung proker yang ada, tapi
biasanya yang ditolak itu karena melanggar peraturan pemerintah. Pasti ada
jalan lain, anak 8 itu pasti punya banyak plan
cadangan, umpamanya gak harus lurus,
bisa ke kanan, atau ke kiri, tapi ujungnya tetap di tempat yang dituju.
2.
Kekurangan dana untuk membuat suatu karya.
3.
Banyak menang lomba, berprestasi, dan berkontribusi di SMA 8, gak cuma di lingkungan Teksound aja.
1.
Cari
kegiatan lain yang esensinya sama aja. Misalnya
pas tahun lalu Comparative dilarang, gantinya ya jalan bareng aja. Yang penting
tetap dapet esensi kegiatannya
walaupun caranya berbeda.
2.
Membenahi persiapan untuk proker ToA. Itu susah banget, pertama dananya susah keluar, terus waktu itu yang semangat
itu masih sedikit.
3.
Yang pasti stereotip gabut itu bisa
hilang, dan menjadi lebih baik lagi.
1.
Sebenarnya
itu gak ada yang namanya sekolah
menolak proker subsi, tapi lebih ke peraturan pemerintah yang berlawanan dengan
jalannya proker. Nah biasanya
disesuaikan aja, karena kan kita gak mungkin mengubah peraturan
pemerintah. Kalau peraturannya sebatas peraturan sekolah masih mungkin dicari
jalan ya, bisa dirundingin dulu, terus diberi jalan tengahnya sama sekolah.
Jadi intinya mengubah teknis proker yang melanggar peraturan pemerintah itu.
2.
Tantangan terbesarnya yaitu mau menyeimbangkan aspek teknologi dan aspek organisasi
di Teksound. Karena angkatan kami itu benar-benar mau membangun keduanya gitu, misalnya dari aspek teknologi aja alat-alat di tower banyak yang
rusak, dan angkatan saya yang ngebenerin.
Aspek organisasinya masih mau diseimbangkan dengan aspek teknologinya gitu sih.
3.
Harapan saya sih kelima divisi itu
bisa benar-benar berkembang, gak cuma
beberapa divisi aja yang tersentuh.
Misalnya kayak robotic, beberapa kali
mau ikut lomba tapi gak jadi-jadi,
terus misalnya aero dan auto, banyakin
diklat dan kegiatan yang berguna bagi SMA 8.
1.
Caranya
ya melobi guru, terus menjelaskan maksud acara ini itu apa, jelasin juga
manfaat dan SWOT-nya apa.
2.
Anggotanya sih. Maksudnya gak semuanya aktif, ada juga yang pasif,
ada juga yang di tengah-tengah. Terus Teksound itu lebih terlihat kayak subsi laki-laki karena memang
jumlah laki-laki dan perempuannya jauh lebih banyak laki-laki. Gitu.
3.
Semoga semua prokernya lancar.
1.
Tergantung
gak setujunya karen apa, tapi intinya
kalau kejadian kayak begini ya
dibela-bela aja prokernya, argumen
dengan guru gitu.
2.
Time management yang jadi tantangan
terbesar saya.
3.
Bisa lebih berprestasi dan juga lebih solid.
1.
Diganti
kegiatan lainnya yang sejenis tapi bukan atas nama Teksound.
2.
Mungkin pembinanya ya, soalnya pembina kan kadang DM, kadangjuga minta yang
lebih detail, jadi agak ribet gitu.
3.
Lebih kuat lagi di bagian perizinan dan negosiasinya supaya nanti kalau kalian
buat proker besar mudah diterima, dan lebih sering kerjasama dengan subsi
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar